MAKALAH
KETERAMPILAN
MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN TERPADU
(MODUL 3-KEGIATAN BELAJAR 1)
OLEH :
IIS
WIDIYA (834873448)
TUTOR PEMBIMBING : ZAIDAN JAUHARI, S.Pd.,M.T
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pembelajaran Terpadu di SD
(PDGK4205/2SKS)
PROGRAM
SI-BI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
TERBUKA
PALEMBANG
2018.1
KATA PENGANTAR
Terlebih dahulu tiada kata yang pantas saya paparkan selain rasa
syukur yang sedalam-dalamnya kehadirat Allah swt, karena berkat hidayah-nya
jualah akhirnya saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Tiada lupa pula shalawat beriring salam saya haturkan kepada
pejuang Islam yaitu Nabi Muhammad saw, beserta sehabat dan keluarganya yang
telah membuat umat Islam kealam yang diridhoi oleh Allah swt.
Meskipun saya telah menyelesaikan makalah ini, namun saya
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk
itulah kepada seluruh pembaca yang lebih mengetahui kekurangan demi kesempurnaan
makalah ini sangatlah saya harapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah-makalah selanjutnya.
Sekayu, April 2018
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN: KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN
A. Membuka Pelajaran.................................................................................................. 2
1. Pengertian Membuka Pelajaran ........................................................................ 2
2. Manfaat Membuka Pelajaran............................................................................ 4
3. Prinsip-Prinsip Membuka Pelajaran ................................................................. 4
4. Komponen-Komponen Dalam Membuka
Pelajaran ........................................ 5
B. Menutup Pelajaran ................................................................................................... 6
1. Pengertian Menutup Pelajaran ......................................................................... 6
2. Manfaat Menutup Pelajaran.............................................................................. 7
3. Komponen-Komponen Menutup
Pelajaran ..................................................... 7
C. Prinsip-Prinsip Membuka dan Menutup Pelajaran................................................... 8
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN........................................................................................................... 9
B SARAN........................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komponen
pertama dalam mengajar adalah
keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Dalam keterampilan membuka
pelajaran guru harus memberikan pengantar atau pengarahan terhadap materi yang akan diajarkan pada
peserta didik agar siap mental dan tertarik untuk mengikutinya.
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran dalam istilah lain dikenal
dengan set induction, yang artinya
usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prokondisi bagi peserta
didik agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya,
sehingga usaha tersebut akan memberikan efek yang positif terhadap kegiatan
belajar.
Keterampilan membuka pelajaran merupakan
kunci dari seluruh proses pelajaran yang harus dilalui. Untuk lebih jelas
makalah ini akan menyajikan tentang keterampilan membuka dan menutup pelajaran.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan, yaitu sebagai berikut :
- Apa
pengertian keterampilan membuka
pelajaran ?
- Apa
manfaat membuka pelajaran ?
- Apa
saja prinsip-prinsip dalam membuka pelajaran ?
- Bagaimana
komponen-komponen dalam membuka
pelajaran ?
- Apa
pengertian keterampilan menutup
pelajaran ?
- Apa
manfaat menutup pelajaran ?
- Bagaimana
komponen-komponen dalam menutup
pelajaran ?
- Apa
saja prinsip-prinsip dalam membuka dan menutup pelajaran ?
BAB II
PEMBAHASAN
KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN
Keterampilan dasar mengajar sangatlah penting bagi seorang guru
yang professional. Disamping menguasai substansi bidang studi yang
dikuasainya keterampilan dasar mengajar juga merupakan keterampilan penunjang
untuk keberhasilan seorang guru dalam proses belajar mengajar. Pada dewasa ini
banyak para guru yang mengajar dengan pola tradisional dan mengabaikan
keterampilan-keterampilan yang sangat mendasar tersebut. Salah satunya adalah
keterampilan membuka dan menutup pelajaran.
Membuka dan menutup pelajaran merupakan bagian yang sangat penting didalam
proses pembelajaran. Membuka pelajaran diibaratkan sabagai kepala manusia yang
menggambarkan tidak hanya bentuk wajah, tapi juga suasana hati seseorang.
Membuka pelajaran memberi gambaran nyata tentang pelajaran yang akan
dilaksanakan. Kegiatan ini membantu guru mendapatkan informasi langsung tentang
yang akan kesiapan siswa mengikuti
pelajaran, sejauh mana siswa sudah mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan
hendak dicapai. Dengan demikian pembelajaran akan dimulai sesuai dengan kondisi
awal siswa dikelas tersebut.
A. Membuka pelajaran (set induction)
1. Pengertian membuka pelajaran
Membuka pelajaran adalah seberapa jauh kemampuan guru dalam memulai interaksi belajar mengajar untuk suatu
jam pelajaran tertentu.
Menurut Soli Abimanyu membuka pelajaran adalah “kegiatan
yang dilakukan oleh tenaga pendidik untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat pada
hal-hal yang akan dipelajari.
Adapun menurut Sanjaya membuka pelajaran atau set induction adalah usaha yang
dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prakondisi
bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada pengalaman belajar yang
disajikan sehingga akan mudah mencapai kompetensi yang diharapkan, artinya
kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana siap mental dan
menimbulkan perhatian agar siswa terpusat pada hal – hal yang akan
dipelajarinya.
Dari beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwasannya membukan
pelajaran (set induction), adalah
aktivitas yang dilakukan guru untuk menciptakan kondisi siap mental,
menumbuhkan perhatian serta meningkatkan motivasi siswa agar terpusat pada
kegiatan belajar yang dilakukan. Kegiatan membuka pelajaran bukanlah kegiatan
basa – basi tanpa arah yang jelas. dengan membuka pelajaran dimaksudkan untuk
menkondisikan siap mental bagi siswa untuk mengikuti pembelajaran. Oleh karna
itu, siap guru dituntun melatih diri agar memiliki keterampilan membuka
pembelajaran dengan baik dan tepat.
Jika siswa sejak awal sudah memiliki kesiapan untuk belajar, maka
tidak terlalu sulit bagi guru untuk mengaktifkan siswa dalam langkah
pembelajaran selanjutnya (kegiatan inti pembelajaran). banyak orang beranggapan
bahwa kesan pertama dari suatu bentuk hubungan merupakan kunci keberhasilan
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan kata lain, bahwa kesan pertama
yang baik akan membuahkan hasil yang baik.
Hubungan yang tercipta antara guru dan siswa pada waktu interaksi
belajar mengajar berlangsung, sesungguhnya ada dan dapat diamati tetapi dengan
cara yang tidak langsung.
Kalimat – kalimat awal yang diucapkan guru
menentukan keberhasilan jalannya sebuah pelajaran. Tercapainya
tujuan pembelajaran bergantung pada metode mengajar guru diawal pelajaran.
Seluruh persiapan dan rencana sebelum mangajar dapat menjadi tidak berguna jika
guru gagal dalam memperkenalkan pelajaran.
Dalam tahap ini, yang perlu dilakukan terlebih dahulu adalah menetapkan sikap dan minat yang benar diantara
anggota kelas. Berdo’a dan ucapan yang lembut pada waktu pelajaran dimulai, misalnya
“ selamat pagi saudara/anak-anak” atau menanyakan siapa-siapa hari itu
tidak masuk, apa sebabnya tidak masuk dan lain sebagainya akan mempunyai arti
yang penting bagi siswa. Ucapan tersebut seakan-akan menandai bahwa interaksi
belajar mengajar secara resmi dibuka dan guru telah siap membimbing siswa
dengan cinta dan kasih yang tulus. Pada diri siswa akan tumbuh rasa hormat,
senang, tentram dan bergairah dalam kelompok siswa yang sedang belajar dengan
mengorbankan exsistensi pribadinya.
2. Manfaat membuka pelajaran
2. Manfaat membuka pelajaran
Untuk menciptakan kondisi kesiapan mental siswa dalam mengikuti pembelajaran,
maka kegiatan membuka pelajaran tidak cukup hanya dengan melakukan kegiatan
yang bersifat adminitrasi seperti : mengecek kehadiran siswa, menyiapkan alat-alat
pelajaran, mempersiapkan buku sumber dan kegiatan adminitrasi lainnya.
Kegiatan atau pemeriksaan yang bersifat adminitrasi saja pada
mengawali pembelajaran, belum tentu akan mencapai sasaran menumbuhkan kesiapan
mental siswa secara optimal. Dengan demikian, kegiatan membuka pembelajaran selain
untuk mempersiapkan hal-hal yang bersifat teknis adminitratif, terutama harus
memfokuskan pada upaya mengkondisikan kesiapan baik fisik dan mental, perhatian
dan motivasi siswa untuk mengikuti kegiatan inti pembelajaran. Maka manfaat
dari keterampilan membuka pelajaran adalah :
1. Menyiapkan mental siswa untuk memasuki kegiatan inti pelajaran.
2. Membangkitkan motivasi dan perhatian siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran.
3. Memberikan gambaran yang jelas tentang aktivitas belajar yang akan
dilakukan dan batas-batas tugas yang harus dikerjakan sisws.
4.Menyadarkan siswa akan adanya hubungan antara pengalaman/bahan
yang sudah dimiliki/diketahui dengan yang akan dipelajari.
3. Prinsip-prinsip membuka pelajaran
Menurut Marno dan Idris (2008:92-93), ada lima prinsip penggunaan
keterampilan membuka pelajaran yaitu:
1. Singkat, padat dan jelas.
2. Tidak diulang-ulang atau berbelit-belit.
3. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami anak.
4. Disertai contoh atau ilustrasi seperlunya.
5. Mengikat perhatian anak.
Sedangkan menurut Joni (1984:4-5), ada dua prinsip,
yaitu:
1)
Bermakna
Usaha menarik perhatian atau memotivasi siswa, guru harus memilih
cara yang relevan dengan isi dan tujuan pembelajaran.
2)
Berurutan dan
berkesinambungan
Aktifitas-aktifitas membuka pelajaran yang dilakukan oleh guru
akan bermanfaat sesuai yang diharapkan, apabila dilakukan sesuai hirarkinya.
Guru dalam mengenalkan dan merangkum kembali pokok-pokok pelajaran hendaknya
merupakan bagian yang utuh. Hubungan antara pendahuluan dengan inti pelajaran
serta dengan tugas-tugasnya akan dikerjakan sebagai tindak lanjut Nampak jelas
dan logis.
4. Komponen-komponen
dalam membuka pelajaran
Sebagaimana diketahui kegiatan membuka pelajaran dapat dilakukan
pada setiap awal kegiatan. Komponen keterampilan yang perlu dikuasai guru dalam
membuka pelajaran adalah sebagai berikut:
a. Menarik/menumbuhkan
perhatian siswa
1. Memvariasikan gaya mengajar guru
2. Menggunakan alat-alat bantu mengajar yang dapat menarik
perhatian siswa
3. Pola interaksi yang bervariasi
b. Membangkitkan motivasi
belajar siswa, yang dapat dilakukan dengan:
1. Membangun suasana akrab, hangat dan antusias sehingga siswa
merasa dekat, misalnya menyapa dan berkomonikasi secara kekeluargaan.
2. Menimbulkan rasa ingin tahu, misalnya mengajak siswa untuk
mempelajari suatu kasus yang sedang hangat dibicarakan.
3. Mengemukakan ide yang bertentangan.
4. Memperhatikan minat siswa.
c. Memberi acuan atau rambu-rambu
tentang pembelajaran yang akan dilakukan, yang dapat
dilakukan dengan cara:
1. Mengemukakan tujuan dan batas tugas yang akan dicapai serta
tugas-tugas yang harus dilakukan dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan.
2. Menjelaskan langkah-langkah atau tahapan pembelajaran ,sehingga
siswa memahami apa yang harus dilakukan.
3. Menjelaskan target atau kemampuan yang harus dimiliki
setelah pembelajran berlangsung (inti tema yang akan dipelajari).
4. Mengjukan pertanyaan.
d. Membuat kaitan
Untuk membuat kaitan dalam membuka pembelajran guru dapat
melakukannya dengan menghubungkan antara materi yang akan disampaikan dengan
materi yang telah dikuasai siswa siswi (pengetahuan siap) disamping itu perlu
dikaitan dengan pengalaman,minat,dan kebutuhan siswa siswi.Cara yang dapat
dilakukan guru menurut Mulyasa (2005:88) antara lain dapat berupa:
- Mengajukan
pertanyaan apersepsi
- Mengulas
sepintas garis besar isi pelajran yang telah lalu
-
Mengaitkan materi yang diajarkan dengan lingkungan siswa-siswi
- Menghubungkan
hubungkan bahan pelajran yang sejenis dan berurutan
B. Menutup Pelajaran ( Closure )
1. Pengertian menutup
pelajaran
Pelajaran dapat dikatakan suatu proses yang tidak pernah berhenti karena
merupakan suatu proses yang tidak berhenti atau merupakan suatu proses yang
berkalanjutan menuju kearah kesempurnaan.
Setiap kali berakhir dari suatu interaksi antara guru dan siswa, hanyalah
merupakan suatu terminal saja untuk
kemudian beranjak keinteraksi selanjutnya pada hari atau minggu lain, jadi akhir suatu pelajaran bukan
bearti seluruh proses belajar atau interaksi telah selesai sama sekali. Oleh
karena itu,suatu kesan perpisahan yang baik pada akhir pelajaran sangat
diperlukan agar pertemuan pada kesempatan yang lain dapat diterima dan
berlangsung baik.
Mengakhiri pelajaran atau menutup pelajaran sama pentingnya dengan
membuka pelajaran, walau tentu saja berbeda tujuan dan fungsinya. Seperti juga
dalam membuka pelajaran, dalam rangka menutuo pelajaran seyogyanya dilakukan
bersama-sama dimana murid semua kelas yang dirangkap hadir dalam suatu ruangan
atau satu tempat. Hal ini dimaksudkan agar dapat mengontrol suatu episode
pembelajaran untuk setiap kelas secara utuh.
Menurut Soli Abimayu menutup pelajaran pada dasarnya adalah kegiatan
yang dilakukan guru untuk mengakhiri kegiatan init pembelajaran.
2. Manfaat menutup
pelajaran:
Adapun manfaat
dari menutup pelajaran yaitu :
1)
Untuk memberikan pemahaman
yang utuh terhadap materi pokok atau kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
2)
Mementapkan pemahaman siswa
terhadap materi pokok atau kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
3)
Untuk mengetahui tingkat
pencapaian hasil pembelajaran yang telah diperoleh siswa, sekaligus sebagai
umpan balik bagi guru.
4)
Untuk memberikan tindak
lanjut yang diperlukan sesuai dengan proses dan hasil pembelajaran yang telah
dicapai siswa.
3. Komponen-komponen
menutup pelajaran
a. Meninju kembali. Untuk
mengetahui pemahaman siswa terhadap inti pelajaran pada setiap akhir penggal
kegiatan guru hendaknya melakukan peninjauan kembali tentang penguasaan siswa.
Hal ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu merangkum dan membuat inti
pelajaraan.
b. Menilai (mengevaluasi).
c. Tanya jawab secara lisan yang dilakukan guru kepada siswa
secara perorangan,kelompok atau klasikal.
d. Mendemontrasikan ide baru pada situasi lain.
e. Menyatakan pendapat tentang masalah yang dibahas. Dalam hal ini
guru meminta siswa memberikan pendapatnya tentang masalah yang baru
saja dibahas, baik pendapat itu berupa pendapat perorangan maupun pendapat
kelompok.
f. Memberikan soal-soal tertulis yang dikerjakan oleh siswa secara
tertulis pula.
g. Tindak lanjut.
C. Prinsip-prinsip
membuka dan menutup pelajaran
Penerapan membuka dan menutup pelajaran dalam pembelajaran terpadu
harus mengikuti prinsip-prinsip tertentu agar proses dan hasilnya dapat dicapai
secara efektif dan efisien. Prinsip tersebut adalah prinsip kebermaknaan dan
prinsip berkesinambungan.
a)
Prinsip kebermaknaan
Setiap kegiatan atau aktivitas yang dilakukan untuk membuka dan
menutup pelajaranan dalam pembelajaran terpadu haruslah memiliki nilai
kebermaknaan yang tinggi (meningful),
terutama bagi seluruh siswa. Kegiatan atau aktivitas tersebut harus relevan
dengan tema yang akan dibahas dan kompetensi dasar yang harus dikusai siswa.
Oleh karena itu, bahan ajar dan kegiatan/pengalaman belajar yang ditetapkan
harus sesuai dengan karakteristik perkembangan siswa.
b)
Prinsip kesinambungan dan
keutuhan
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran merupakan bagian yang
utuh dari keseluruhan kemampuan yang harus dimiliki guru dalam melaksanakan
pembelajaran terpadu, bukan merupakan kegiatan lepas-lepas dan berdiri sendiri.
Oleh kerena itu, guru hendaknya menjaga terjadi kesinambungan dan keutuhan dari
satu keterampilan mengajar dengan keterampilan mengajar lainnya. Dalam hal ini
guru perlu menyusun langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang tepat dan
sinambung dengan minat, pengalaman, dan kemampuan siswa, serta jelas kaitannya
antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dalam keterampilan Membuka dan menutup pelajaran merupakan bagian
yang sangat penting didalam proses pembelajaran. Membuka pelajaran diibaratkan
sabagai kepala manusia yang menggambarkan tidak hanya bentuk wajah, tapi juga
suasana hati seseorang. Membuka pelajaran memberi gambaran nyata tentang
pelajaran yang akan dilaksanakan. Kegiatan ini membantu guru mendapatkan
informasi langsung tentang yang akan kesiapan siswa mengikuti pelajaran, sejauh
mana siswa sudah mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan hendak dicapai.
Dengan demikian pembelajaran akan dimulai sesuai dengan kondisi awal siswa
dikelas tersebut.
Mengakhiri pelajaran atau menutup pelajaran sama pentingnya dengan
membuka pelajaran, walau tentu saja berbeda tujuan dan fungsinya. Seperti juga
dalam membuka pelajaran, dalam rangka menutuo pelajaran seyogyanya dilakukan
bersama-sama dimana murid semua kelas yang dirangkap hadir dalam suatu ruangan
atau satu tempat. Hal ini dimaksudkan agar dapat mengontrol suatu episode
pembelajaran untuk setiap kelas secara utuh.
B.
SARAN
Sebagai
seorang guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran harus mempunyai keterampilan membuka dan menutup pembelajaran. Oleh karena
itu sebaiknya guru harus terus berlatih agar lebih trampil, kreatif dan
mempunyai ide-ide bagaimana cara untuk mengajarkan siswanya agar mereka tidak
bosan.
DAFTAR PUSTAKA
Asril,
Zainal. 2012. Micro Teaching. Jakarta : Raja Wali pers.
http://massofa.wordpress.com/2010/01//25/membuka-dan-menutup-bukan-sekedar-mengabsen-siswa/.
Hernawan, Asep
Herry. Dkk. 2016. Cet. 20. Tanggerang Selatan : Universitas Terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar